Hardware and Software Solutions

LightBlog
Responsive Ads Here

Jumat, 23 Maret 2012

Etika dalam Mengirimkan E-mail Attachment yang Berukuran Lebih dari 150 KB

E-mail saat ini merupakan hal yang lumrah bagi kita semua. Bagi Anda yang bekerja di kantor atau bahkan para mahasiswa, e-mail sudah menjadi kebutuhan bagi Anda sebagai salah satu media komunikasi di internet. Dengan e-mail, Anda bisa melakukan attachment dokumen ke dalamnya, sehingga bersamaan dengan pesan e-mail yang Anda tulis, maka e-mail Anda juga bisa disertai dengan dokumen pendukung, misalnya dari dokumen Word, Excel, JPG, GIF atau bahkan PDF.

Banyak dari kita yang kurang bijak dalam memanfaatkan e-mail attachment ini, karena seringkali kita mengirimkan attachment di dalam e-mail dengan ukuran yang sangat besar. Untuk itu Anda harus perhatikan beberapa etika dalam mengirimkan attachment melalui e-mail kepada rekan atau client Anda.

Berikut ini adalah beberapa tips etika dalam menggunakan e-mail attachment yang ukurannya lebih besar dari 150 KB.
 
  • Jika ukurannya lebih besar dari 150 KB, sebaiknya Anda kompres dulu dengan software kompresi data seperti Winzip, WinRAR dan lain sebagainya.
  • Beritahu kepada rekan Anda bahwa Anda akan mengirimkan e-mail attachment yang berukuran agak besar. Ini penting, karena bisa saja koneksi internet rekan Anda tidak sebaik Anda.
  • Jika memang ukuran filenya besar (lebih besar dari 150 KB), lebih baik Anda upload saja ke web server dan berikan URL kepada rekan Anda untuk di-download. Ada banyak keuntungan jika file di-download dari web server, karena si pen-download bisa menggunakan software download manager, sehingga apabila koneksi internetnya tidak bagus maka proses download bisa dilanjutkan.
  • Anda harus tahu persis ukuran file yang hendak akan kirim. Jangan paksakan file dengan ukuran yang besar untuk dikirim dengan menggunakan e-mail. Penulis sering menjumpai orang yang mengirim e-mail dengan attachment dengan ukuran sampai 5 MB. Itu akan memberi beban kepada si penerima e-mail. Selain memakan waktu yang lama, juga berisiko e-mail putus di tengah jalan.

Demikian tulisan sederhana mengenai etika dalam mengirimkan e-mail attachment dengan ukuran lebih besar dari 150 KB

Author: Pratiwi Mileniawati
Published: September 03, 2005

Tidak ada komentar: